Uberberita.com, MAKASSAR – Jalan Hertasning ke arah Jalan Aroepala mengalami kemacetan yang luar biasa tidak lagi pada saat aktifitas para pekerja. Namun juga pada hari libur. Hal itu dikemukakan Tokoh Masyarakat Sulsel, Syarifuddin Punna, ia menyebutkan empat penyebab kemacetan panjang, pertama adanya Pak Ogah, jalan berlubang, putaran kendaraan yang jaraknya terlalu pendek dan para pedagang kaki lima sepanjang jalan penghubung antara kota Makassar dengan kabupaten Gowa.
“Kita berharap agar Pemerintah terkait, DPRD, pihak kepolisian lalulintas untuk menyikapi keresahan masyarakat terkait kemacetan parah di beberapa jalan yang ada di kota Makassar,” ujar pria yang santer disapa SAdAP ini. Politisi partai Demokrat ini menyebutkan lagi kemacetan di jalan Hertasning dan Aroepala berimbas ke jalaran raya Samata arah Antang dan kampus Universitas Islam Negeri.
“Di jembatan 3 Aroepala juga macet di lokasi ini terdapat dua penyebabnya pengendara roda empat dan dua yang keluar dari arah kanal kolam regulasi Toddopuli, Kecamatan Manggala dan pengunjung salah satu rumah makan tradisional (Coto Makassar) yang persis berada di ruko paling ujung dekat jalan memotong dari arah Antang dan jembatan tiga,” ungkap SAdAP, Minggu (12/5/2024).
Kendati begitu melihat peningkatan volume kendaraan semakin pesat seiring pembangunan permukiman serta kampus yang berada disepanjang jalan tersebut. Olehnya itu diharap ruas jalan lebih diperlebar saat mendekati putaran.
“Perlunya perluasan jalan dekat jalan memutar atau arah balik. Kondisinya sekarang itu sempit dan mudah menimbulkan kemacetan parah. Apalagi volume kendaraan terus bertambah tiap harinya,” ungkapnya.
Menurut nya agar rekayasa lalu lintas khususnya untuk jalur putaran atau belokan perlu dirubah rutenya. “Terlalu berdekatan sehingga membuat kemacetan panjang ketika ada kendaraan yang akan memutar balik. Ini hanya saran dan masukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pihak yang berwenang,” kunci Daeng Punna pemilik klub SAdAP Racing Tim. (*)