![](https://uberberita.com/wp-content/uploads/2024/12/10004123653819389365584407931-700x400.jpg)
Uberberita.com ~ Takalar, – Ketidak Puasan Orang Tua Korban Atas Kematian Anak semata wayangnya (Alwaris 15thn.) mengisahkan kesedihan yang berkepanjangan apalagi pernyataan penyidik Satlantas Polres Takalar sangat kuat dugaan dalam proses pengungkapan kejadian yang sebenarnya terkesan ditutup tutupi berdasarkan saksi, ungkap keluarga korban yang berdasarkan LP2HP.
Sumber baru mengatakan dan melihat langsung kejadian pada saat Alwaris jatuh di depan kantor DPRD takalar,
Kronologis terjatuhnya Alwaris, awalnya korban membonceng, setelah mutar dari arah patung Jagung, saksi melihat langsung Alwaris di bonceng sama temannya, saat mengalami kecelakaan dan terjatuh hal ini menyebabkan kedua orang tuanya tidak menerima kenyataan, karena anaknya dibonceng bukan membonceng pertanyaannya kenapa yang membonceng tidak di proses dan mengatakan anaknya yang membonceng, terlihat juga dari kerusakan motor yang di pakai korban.
Keluarga korban merasa Penyidik lakalantas seakan merekayasa kejadian yang sebenarnya dan seakan menutup nutupi kasus lakalantas tewasnya Alwaris anak siswa SMA 3 Takalar beberapa waktu yang lalu, beberapa saksi ungkap bahwa kami takut bersaksi, dan itu sudah bisa di pastikan ada intervensi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Ucap keluarga korban.
Kejadian malam itu memang simpang siur dari berita yang beredar mengatakan korban jatuh sendiri tanpa adanya yang membonceng, di Lain sumber mengatakan berboncengan namun mengatakan korban membonceng temannya, infomasi terakhir dari saksi yang kebetulan bertetangga dengan korban melihat langsung korban di bonceng,
dan keluarga korban ingin kepastian kejadian terhadap korban sehingga naluri seorang ibu yang melahirkan masih merasakan ada kejanggalan terhadap anaknya walaupun sudah pasrah dengan meninggalnya putranya namun yang di pertanyakan proses hukumnya kenapa mesti di tutup tutupi dengan kejadian yang sebenarnya. (*)